ENAM

Terusan Panama

Visualisasi Data Berbasis Video Animasi

Sudah rutinitas, setiap akhir semester gasal mengajar kuliah Representasi Data (RepDa) S2 Geografi. Representasi data geografis yang tepat akan memudahkan untuk menyimpan, memproses, dan memvisualisasikan data geografis dengan efisien serta memberikan kemudahan komunikasi spasial antara pengguna yang berbeda. Ketika semua pihak dapat mengandalkan data yang sama dan menerjemahkannya dengan cara yang konsisten, mereka dapat dengan mudah berbagi informasi, memahami konteks spasial, dan bekerja sama secara efektif dalam proyek-proyek yang melibatkan aspek geografis.

Ketrampilan visualisasi data merupakan salah satu keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi profesi data analis yang sukses. Data analis adalah profesi yang menganalisis data untuk membantu membuat keputusan yang lebih baik.

Visualisasi peta dengan SIG masa depan menurut Longley et al. (2005) dan Zeker (2011), adalah: (1) Visualisasi berbasis komputer grafis yang semakin terintegrasi dengan kemampuan SIG, (2) Peta-peta Animasi (Animated maps), (3) Peta-peta Interaktif (Interactive maps), (4) Augmented Reality.

Animasi dalam bentuk video merupakan salah satu viasualisi yang nenarik karena memiliki kelebihan utama dibandingkan dengan gambar statis karena kemampuannya untuk menangkap pergerakan, dinamika, dan konteks. Beberapa keuntungan visualisasi video dibanding gambar adalah:
• Kemampuan untuk menyampaikan informasi lebih kompleks. Video dapat menyampaikan informasi lebih kompleks daripada gambar karena dapat menampilkan gerakan, suara, dan elemen lainnya. Misalnya, video dapat digunakan untuk menjelaskan proses atau prosedur, atau untuk menceritakan sebuah cerita.
• Kemampuan untuk menarik perhatian dan melibatkan audiens. Video lebih menarik perhatian dan melibatkan audiens daripada gambar. Hal ini karena video dapat membangkitkan emosi dan menciptakan pengalaman yang lebih imersif.
• Kemampuan untuk meningkatkan pemahaman. Video dapat meningkatkan pemahaman audiens tentang suatu topik. Hal ini karena video dapat memberikan konteks dan perspektif yang lebih luas.

Ini tergambar dalam video animasi di atas (Sumber: Lesics, 29-7-2023 atau Lesics Indonesian, 17-10-2023) yang menggambarkan bagaimana ide dan eksekusi pembangunan terusan Panama yang menghubungkan samudra Atlantik dan Pasifik melalui kapal yang bisa menghemat jarak tempuh 20.000 Km.

Panama adalah negara dengan mayoritas memiliki medan yang sangat terjal. Terusan Panama harus membuat jalur air di daratannya untuk membiarkan lautan di kedua sisi mengalir masuk dan kemudian terhubung sehingga kapal bisa melanjutkan pelayarannya. Orang Prancis mencoba metode penggalian tanah di medan yang terjal pada tahun 1892 dan gagal total, karena tanah longsor saat hujan dan penyakit yang menyerang tenaga kerja. Penggalian tanah memakan waktu hampir 8 tahun dan menewaskan hampir 22.000 orang. Akhirnya proyek itu terbengkalai.

Orang Amerika punya ide cemerlang tanpa harus menggali tanah dengan menyingkirkan sebagian dari gunung-gunung besar dan membanjiri seluruh daratan dengan air. Mereka juga berhasil mengisi hanya sebagian kecil bagian dengan air tanpa membanjiri Panama yang membentuk membentuk danau Gatun dan menghubungkannya dengan laut di sisi Timur dengan penggalian wilayah sepanjang 15 Km yang disebut galian Kulebra.

Simulasi penentuan jalur terusan Panama, simulasi genangan waduk raksasa, dan simulasi cara kapal bisa melintasi terusan Panama digambarkan secara jelas pada video tersebut. Kita bisa membuatnya dengan pengetahuan geografi dibantu perangkat lunak ArcGIS, SketchUp dan Blender. Hal ini pernah dilakukan untuk simulasi banjir di sebagian Sungai Oyo, Selopamioro, Imogiri, Bantul, DIY. Saat sekarang menarik untuk memotret waduk Wonogiri yang mengering dan disimulasikan dengan genangan air, jika musim penghujan telah tiba.