ENAMTEKNOLOGI INFORMASI GEOSPASIAL

GEOFENCING

GEOFENCING SEBAGAI SALAH SATU PRODUK UNGGULAN FAKULTAS GEOGRAFI UGM

Location is at the heart of digital economy. Location has come of age and has rightly taken its position at the heart of our increasingly digital economy and society (John Renard, 2018). Combining location with the highly addressable nature of mobile devices does open up a lot of potential (Forbes, 2006).
Pernyataan-pernyataan tersebut di atas terbukti seperti aplikasi Gojek. Dari segi valuasi, Gojek sendiri diperkirakan memiliki valuasi sekitar 10 Miliar Dolar (https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-sumut/baca-artikel/13955/Belajar-dari-Merger-Gojek-Tokopedia.html). Gojek menggunakan Route Optimum dari Network Analysis yang merupakan salah satu kemampuan analisis spasial di Sistem Infomasi Geografis (SIG). Ada daftar 100 start-up dan perusahaan geospasial teratas di dunia menurut Aleks Buczkowski (2016) yang disajikan di laman http://geoawesomeness.com/list-top-100-geospatial-start-ups-companies-world/.

The application of GIS is limited ONLY by the imagination of those who use it (Jack Dangermond, 2019). Bukti pernyataan Jack tersebut selaras dengan tulisan pendek tentang “1000 Aplikasi dan Penggunaan SIG yang Dapat Mengubah Dunia” pada laman https://gisgeography.com/gis-applications-uses/ menyajikan Salah satu aplikasi yang menarik menggunakan SIG adalah penerapan Geofencing. Dari asal katanya, Geofencing terdapat dua unsur: “Geo” (Bumi) dan “Fence” (Pagar). Secara harafiah arti Geofencing adalah “Pagar Bumi”, seperti sebuah jurus sakti Laksmana (adik Rama di cerita Ramayana) ketika membuat garis pelindung dengan anak panahnya agar makhluk jahat tidak mampu meraih Sinta. Garis pelindung tersebut bernama Laksmana Rekha. Jurus sakti Laksmana Rekha dijaman sekarang dalam bidang SIG disebut Geofencing. Teknologi Geofencing membuat “pagar virtual” di suatu lokasi. Pada jaman sekarang kita bisa memantau orang yang masuk garis pelindung atau pagar virtual tersebut. Tidak seperti Laksmana menggunakan anak panah untuk membuat batas virtualnya, Geofencing menggunakan data GPS, RFID, Wifi, atau data seluler untuk menentukan batas geografis virtual di sekitar wilayah geografis dunia nyata. Manfaat dan aplikasinya banyak, antara lain:

  1. Pelacakan Waktu Karyawan
    UGM telah menggunakan Geofencing di aplikasi Simaster untuk presensi dosen dan tendik. Pelacakan waktu dengan Geofencing dapat membantu perusahaan/instansi dalam membuat laporan waktu kerja karyawan. Sehingga laporan waktu kerja karyawan tersebut lebih akurat dan terhindar dari kesalahan data. Waktu kerja dapat melihat produktifitas karyawan, sehingga pembayaran lebih akurat termasuk pemberian tunjangan atau insentif serta sanksi bagi yang melanggar.
  2. Untuk Pemasaran ( Marketing)
    Di era ekonomi digital sekarang ini, kita bisa membuat Perusahaan level Nasional yang diberi nama PT. FGG (Fakultas Geografi Geofencing) yang memanfaatkan Geofencing untuk membantu klien-klien PT. FGG untuk memasarkan produk atau layanan jasanya. Orang-orang yang masuk ke area Geofencing akan mendapatkan Pemberitahuan Aktif ( Push Notification) melalui smartphone-nya. Pemberitahuan bisa berisi: promo barang yang dijual, discount, obral, hadiah berbelanja, link website, link Twitter, link IG, link facebook dll. Hal ini akan memberi pengalaman unik bagi calon pelanggan layaknya Premium Service. Teknologi Geofencing akan mempengaruhi calon pelanggan untuk berkunjung atau berbelanja karena membuat orang berpikir, “Ah… mumpung dekat dan ada diskon nih…, saya mau mampir saja dulu”.

Masih banyak aplikasi GeoFencing, misal: untuk Pertahanan dan Keamanan Negara, Pembatasan akses di daerah terlarang ( Restricted area) atau sensitive area, pembatasan penyebaran wabah penyakit, dll.